Chapter 3: DIA BENAR-BENAR TIDAK MENYUKAI PANGERAN KETIGA.

“Perdana Menteri Kanan saat ini sedang sibuk dengan urusan.”

Kata-kata itu langsung menutup mulut Xiau Wan. Xiao Wan tahu bahwa Perdana Menteri Kanan pastilah sibuk mengurusi urusan kenegaraan. Urusan dari halaman belakang yang dapat diabaikan, pastilah diabaikan, dan semua hal diurus oleh nyonya utama sebagai gantinya. Tapi bahkan jika Perdana Menteri Kanan sangat sibuk, dia akan mencari waktu untuk menemaninya untuk satu hari penuh setiap bulan. Nona-nona lain tidak punya hak istimewa seperti itu.

Xiao Wan sedikit kecewa. Setelah berdiri tanpa alas kaki untuk beberapa saat, seluruh wajahnya memerah dan ia mulai goyah, terhuyung-huyung hampir pingsan.

Secapatnya, Zhao Zun bergegas menangkap tubuhnya dengan satu tangan mengitari pinggang Xiao Wan. Meskipun samar, Xiao Wan di dalam pelukannya. Wangi dingin yang samar memasuki ujung hidungnya, dan tubuhnya tidak bisa tidak gemetar.

Demam Xiao Wan kambuh beberapa kali semalaman. Tidak masalah berapa banyak obat yang di jejalkan ke dalam mulutnya, dia tetap tidak melonggarkan bibirnya.

Zhao Qi bingung. Bukankah dia sudah sembuh? Bagaimana bisa dia sakit lagi? Gadis lemah ini sangat susah dilayani.

Sementara Zhao Zun sedikit menyalahkan dirinya sendiri. Xiao wan terlalu rentan pada hal yang menakutkan. Dia langsung jatuh sakit begitu dia mengalami hal yang mengejutkan. Wajah mengkilap itu memiliki kulit yang tidak berair dan bibirnya tanpa sadar mengigau.

Saat itu, sosok Zhao Wu mondar-mandir beberapa kali diluar pintu.

Zhao Zun berdiri, menekan bibirnya dan berkata, “Rawatlah dia dengan baik!”

 

 

 

Setelah memasuki ruang studi, Zhao Wu berbicara tentang hal-hal yang ia temukan dalam dua hari ini secara rinci.

“Tuan, Pangeran Ketiga mengirim orang-orang untuk menyebarkan kebohongan dimana-mana, mengatakan bahwa Nona Xiao-kesembilan telah jatuh ke tangan para bandit dan telah kehilangan kesuciannya. Sebagai gantinya, Nyonya utama Kediaman Xiao berniat membuat Nona Xiao-kelima menikahi Pangeran Ketiga. Menteri masih ragu untuk saat ini.”

Zhao Zun terdiam. Jika mereka menunggu untuk beberapa hari lagi, setelah pernikahan selesai dilaksanakan dan membiarkan Xiao Wan pulang dalam keadaan sehat, maka situasi dari masalah ini akan menciptakan perpecahan antara Menteri Kanan dan Pangeran Ketiga. Tapi kemudian reputasi Xiao wan…..

Zhao Zun tiba-tiba tidak sanggup melakukannya. Dia tidak sanggup memikirkan Xiao Wan difitnah oleh massa dan hidup di bawah celaan tak berujung. Tapi ini tetaplah sebuah peluang.

Xiao Wan tidak bersalah.

 

 

 

Kediaman Zhao seperti lingkungan kecil, Xiao Wan terkucilkan dari semua informasi luar. Zhao Zun sesekali akan datang untuk makan bersama Xiao wan.

Sedikit demi sedikit, Xiao Wan memahami watak Zhao Zun, dan dia menjadi berani. Kadang dia bahkan akan mengamuk, dan Zhao Zun hanya akan tertawa terbahak-bahak menghadapinya.

Hari ini, Zhao Zun memerintahkan Jin Hua untuk mengenakan mantel pada Xiao Wan.

Xiao Wan tahu bahwa Zhao Zun tidak akan menyakitinya. Dia yakinbahwa pria ini menggunakannya untuk memaksa Menteri Kanan, ayahnya. Jika ayahnya mengetahui hal itu, ia pasti akan mencari cara untuk mengeluarkannya dari masalah.

“Kemana kau membawa ku?” Xiao Wan bertanya.

Zhao Zun melirik Xiao wan, yang sedang mengenakan mantel putih salju. Bulu rubah putih melingkar di lehernya, yang terlihat sangat indah di bawah sinar matahari. Zhao Zun memindahkan tatapannya saat melihatnya.

Obrolan di ibu kota mengatakan, bahwa diantara Dua Keajaiban di dalam ibu kota, Xiao Wan sendirilah yang berada di atas. Dialah yang terindah dari semua milik Menteri Kanan.

Zhao Zun hanya tersenyum acuh tak acuh saat ia mendengar kata-kata ini sebelumya. Tetapi untuk saat ini, ia berpikir; jika di beri waktu, gadis ini tentunya akan membayangi ibu kota dengan kecantikannya yang tak kan bisa di raih.

Alis matanya sangat jelas dalam bentuknya—halus tapi tegas. Diantara alisnya ada sebersik kenaifan, sementara fitur wajahnya sangat terhias. Setelah beberapa hari perawatan, pipinya sedikit merona pada kulit putihnya, seperti setangkai bunga peoni. Bukan peoni sembarangan, tapi Peoni Ungu Wei, mekar berseri, anggun dan mewah, yang membuat orang ingin memetiknya. Dia membuat orang tanpa sadar ingin memberinya yang terbaik, hanya untuk membuatnya tertawa kecil.

Beberapa kali sebelumnya, Xiao Wan menggigau saat sakit. Zhao Zun masih sedikit dalam ketidakpercayaan, jadi ia berniat mengujinya.

Menurut rumor yang beredar di dalam ibu kota mengatakan bahwa Nona Xiao-kesembilan itu adalah orang yang tidak tahu malu, dan suka mengejar Pangeran Ketiga sejak mereka masih kecil. Setiap kali ada seorang gadis yang terlibat dengan Pangeran Ketiga, Xiao-kesembilan akan menggunakan kekuasaan Menteri Kanan untuk menjatuhkan pihak lawan dengan cara apapun, hingga gadis itu tidak akan pernah tampil depan Pangeran Ketiga lagi.

Zhao Zun berpikir, bagaimana mungkin gadis yang terpahat sangat indah ini menjadi seperti yang di gossipkan? Dia mengambil keputusan untuk membandingkan. Melihat itu mempercayai, tentunya.

“Kenapa kau membawaku ke restoran?”

Zhao Zun tidak bersedia menjawab. Bahkan jika Xiao Wan bertanya, tak ada gunanya dan ia dengan patuh mengikutinya.

 

 

 

Sambil mengangkat tirai, Xiao Wan masih sedikit ragu. Zhao Zun membantunya turun dari kereta kuda. Sepanjang jalan, lengan besar melingkari pingganya, sementara telapak tangan besar menutupi sebagian besar wajahnya.

Zhao Zun sangat tinggi. Xiao Wan hanya mencapai bahunya, dan langkahnya tegang. Zhao Zun sedikit melambat untuk menyamakan langkahnya. Ini pertama kalinya Xiao Wan seintim ini dengan seseorang didepan umum.

Hatinya hampir berdegup hingga keluar dari tubuhnya. Setelah menutup pintu, Xiao Wan menghela nafas dan menghirup dalam-dalam. Dia memelototi Zhao Zun dalam kekesalan.

Zhao Zun mengangkat bahu. Hidangan lengkap sudah diletakkan di meja. Semua hidangan itu terkenal di jajaran menu restoran. Xiao Wan juga sering diam-diam keluar dari rumahnya di kehidupan sebelumnya, agar bisa makan di sini.

“Aku akan bertanya padamu sekali lagi. Jika kau di beri kesempatan menikahi Pangeran Ketiga seperti yang diinginkan, apa kau akan terima?”

Wajah Zhaou Zun sangat serius ketika bertanya. Setelah beberapa hari bersama dengan gadis ini, dia merasakan semua hal telah menjadi sedikit rumit, dan tidak bisa untuk tidak membandingkan dirinya dengan Pangeran Ketiga.

Pangeran Ketiga lebih muda darinya, lebih di hormati darinya, dan lebih terkenal darinya. Zhao Zun membuang rasa frustrasi ini dengan cara yang sedikit tidak masuk akal.

Xiao Wan tertegun. Sebelum ia bisa berbicara, suara seorang gadis mencapai telinganya. Xiao Wan tidak akan pernah melupakan suara itu.

Di kehidupan sebelumnya saat menghilang di salju, difitnah, seorang Jendral pasukan berkuda telah datang membawa mantelnya untuk mencari pernikahan dari keluarganya. Tanpa pilihan, Menteri Kanan membatalkan pertunangan antara dirinya dan Pangeran Ketiga, dan menikahkannya dengan petani sebagai gantinya.

Setelah itu, Xiao Ruo menikah dengan Pangeran Ketiga, menggantikan Xiao Wan dan menjadi Selir Kekaisaran sang Pangeran. Yang menyebabkan hari-hari Xiao Wan bagaikan hidup di neraka dengan hinaan dari semua orang, dari semua tempat.

Xiao Wan mengencangkan kepalannya, tanpa ada tempat untuk melampiaskan amarahnya. Matanya mengeluarkan setitik kebencian, “Aku lebih baik memperindah rumah bordil dengan menjual diri dari pada menikahi Pangeran Ketiga!”

Zhao Zun gemetar saat ia mendengar itu. Dia tiba-tiba menyesal membanwanya kesini.

Xiao Wan melangkah ke ruang depan, dan ia dapat melihat kedalam bangunan seberang.

Xiao Ruo baru saja melepaskan mantel, menyuruh pelayannya pergi, dan duduk disebelah seorang pria.

 

 

 

Xiao Ruo membusungkan bibir merahnya di dalam pelukan Lian Jiye. Lian Jiye tersenyum selagi ia membawa secangkir anggur ke bibir Xiao Ruo. Xiao Ruo mengesap sedikit sebelum meletakkannya.

“Apakah anda lupa, Yang Mulia? Saya tidak cocok dengan alkohol. Saya mengkhawatirkan anak kita.”

Xiao Ruo menggerakkan tubuh dengan menggoda, terlihat sangat senang.

Lian Jiye meminum sisa anggur dalam sekali teguk. “Jika kau tidak menyebutkannya, aku mungkin akan lupa. Tenang saja. Tepat saat Menteri Kanan setuju dalam dua hari ini, aku akan langsung menyambutmu kedalam keluarga ku.”

Tiba-tiba, Xiao Ruo menggunakan saputangan untuk mengusap sudut-sudut matanya, selagi sudut-sudut mulutnya terangkat dengan senang, “Saya tidak tahu apa yang terjadi pada adik-kesembilan. Saya benar-benar khawatir sesuatu terjadi padanya, aku tidak akan sanggup hidup dengan rasa bersalah.”

Lian Jiye terkikih, “Buat apa kau membahasnya tanpa alasan? Sial! Dalam keMenterian, dia dan tempramennya itu yang memberimu banyak kesulitan. Kau terlalu baik hati Ruo.”

“Begitu banyak hari telah berlalu, dan tak satupun kabar kemunculan mereka berdua. Mungkin mereka diculik dan dijual ke tempat menjijikkan. Aku kesal hanya dengan melihatnya. Bagaimana mungkin aku menatapnya, jika bukan karena pengaruh Menteri Kanan? Sungguh pelacur. Bagaimana mungkin di bandingkan dengan mu?”

Xiao Ruo merasa sangat bangga, tapi wajahnya tidak menunjukkannya sedikit pun. Alisnya berkerut, “Yang Mulia, walau adik-kesembilan sedikit nakal tapi kali ini, saya ingin berdoa untuk berkah anak kita.”

 


Penerjemah: Alexitb

Editing : Elli



<SebelumBerikut >